Pengalaman sebagai Job seeker PART 3

Hi Bloggers, sudah jeda hampir satu tahun tidak melanjutkan Part 3 edisi Pengalaman sebagai Job seeker. Padahal Part 3 ini sudah di simpan di draft tapi belum di publish haha.

    Singkat cerita setelah interview di tokopedia saya tidak ingin lagi melamar untuk posisi di luar bidang yang saya pernah dalami. semasa kuliah saya mendalami game programming dan saat penulisan skripsi saya pun juga membuat game, game itu pun saya beri judul ''Sesat'' karena bertemakan horror dengan gameplay yang mirip dengan slenderman hanya saja tokoh slenderman ini saya gantikan dengan hantu indonesia "POCONG", kalian bisa melihat hasil game saya di sini.

      Pada hari tertentu saya melihat lowongan di sebuah perusahaan baru yang sedang menyiapkan game pc untuk posisi sebagai game tester, game yang sedang dikerjakan itu bernama Grimm Odds. I'm excited to be part of them so i dropping off my CV on Jobstreet. kemudian saya di panggil untuk interview dan interview kali ini sangat intense haha karena 2 pendiri dan 1 user sekaligus  yang mewawancarai saya. 1 Project Director, 1 Project manager, 1 Game tester manager. 

       Wawancara dimulai langsung ke point demi point dengan bahasa inggris tanpa pertanyaan pribadi, pertanyaan logika. pertanyaan ditujukan bagaimana anda sebagai game tester harus mendeteksi bug,glitch, dsb dan bagaimana mendokumentasikannya.

           Saya menjawabnya dengan berdasarkan pengalaman saya membuat game semasa kuliah dan sedikit ilmu dokumentasi game tester, saya menjawab sangat teknikal yang kemudian mungkin susah dipahami oleh project director karena mungkin bukan bidang beliau juga. singkat cerita project manager mengatakan kesaya kalau untuk menjadi game tester harus memiliki komunikasi yang baik, karena saya sedikit kesal bapak bule ini yang sebagai project director tidak mengerti maksud saya akhirnya saya mengatakan dalam bahasa indonesia kepada project manager dan user. hasilnya? setelah beberapa hari saya tidak di terima menjadi bagian game tester di Batavian Studio , saya kecewa , sedih, tapi tetap berusaha. pada saat interview selesai saya mendapatkan email dari PT. Prima Sistem Terpadu untuk menghadiri undangan interview untuk posisi SAP HR jujur saya saat apply via jobstreet untuk posisi ini hanya iseng saja jadi niat saya untuk datang terasa setengah setengah karena posisi kantornya juga cukup jauh dibilangan cempaka putih akan memakan waktu 2 jam dari rumah saya di tangerang selatan.

           Kemudian saya berpikir kenapa tidak mencobanya saja, saat interview ini adalah interview terlama saya haha, karena interview dari jam 9 pagi sampai jam 11.30. singkat cerita akhirnya saya diterima menjadi bagian keluarga PT. Prima Sistem Terpadu. 5 bulan berjalan di perusahaan ini saya mendapatkan kabar mengejutkan datang dari website resmi Batavian Studio yang isinya Batavian Studio bubar alias bankrupt karena kekurangan dana operasional. Disitu saya bersyukur ternyata Allah punya rencana lain untuk saya jadi apa yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah S.W.T

*mungkin diantara kalian berpikir kok gaya penulisan di post part 1&2 dengan post ini berbeda, iya karena saya mencoba lebih dewasa dan beretika* hahaha