Seperti halnya pakaian yang dikenakan atau cara berbicara, gaya
berjalan juga mencerminkan kepribadian Anda. Para peneliti asal Swiss
dan Inggris menemukan, orang kerap membuat penilaian konsisten dari cara
berjalan, namun penilaian tersebut mungkin sering tidak tepat.
"Kesan seseorang dari cara berjalannya lebih kuat daripada kenyataannya," ujar John Thoresen, doktor dari Durham University.
Menurut Patti Wood, pakar bahasa tubuh dan penulis buku Snap: Making the Most of First Impressions, meskipun
kepribadian tak selalu bisa dinilai dari luar, namun ada beberapa
kategori luas yang menunjukkan jenis kepribadian seseorang, salah
satunya lewat gaya berjalan.
"Kebanyakan cara berjalan orang merupakan kombinasi dari
kategori-kategori ini, meski ada satu cara jalan yang benar-benar
dominan," jelas Wood.
Nah, ingin tahu kepribadian dari cara berjalan? Berikut empat kategori besarnya.
1. Si Penyetir
Berjalan dengan cepat dan fokus,
terkesan seperti ia harus segera pergi ke suatu tempat dan tahu apa yang
harus ia kerjakan di sana. Menurut Wood, jika si penyetir bertabrakan
dengan orang di jalan, ia akan merasa sangat terganggu. Si penyetir juga
terbiasa melakukan multitasking saat berjalan, misalnya sambil berkirim pesan atau menelepon.
Wood mengatakan, orang dengan cara berjalan seperti ini akan dinilai
sebagai orang yang fokus, namun dingin dan sulit didekati. Inilah yang
mengakibatkannya sulit dekat dengan rekan kerjanya.
Ia menyarankan supaya si penyetir berusaha menurunkan kecepatan
jalannya dan lebih banyak menyapa, memberikan senyum, dan melakukan
kontak mata dengan orang-orang yang ia lewati. "Sekali-kali berhenti
untuk mengucapkan salam juga tidak masalah," kata dia.
2. Si Pengoreksi
Bertolak belakang dari si
penyetir, si pengoreksi cenderung berjalan lambat dan berhati-hati. Mata
si pengoreksi saat berjalan akan lebih banyak melihat ke arah kaki dan
tanah. Ia juga cenderung berjalan di pinggir agar tak mengganggu jalan
orang lain.
Kebanyakan orang berpikir si pengoreksi adalah penyendiri dan peragu.
Orang juga menilai ia adalah orang yang introvert dan pemalu sehingga
sulit didekati.
Wood menyarankan supaya si pengoreksi lebih membuka matanya dan lebih
percaya diri. Si pengoreksi juga perlu untuk banyak berjalan dan
berbicara dengan rekan kerjanya. Jika perlu berjalanlah berdampingan
sambil bicara untuk melatih rasa percaya diri.
3. Si Pemberi Pengaruh
Ia berjalan lebih cepat,
meskipun tidak secepat si penyetir, langkahnya ringan dan berenergi. Ia
terlihat menyukai gerakan tubuhnya saat berjalan dan terlihat dekat
dengan orang-orang yang dilewatinya. Ia juga gemar tersenyum,
melambaikan tangan, dan berteriak. Dadanya membusung, bahunya tertarik,
kepalanya tegak.
Orang menilainya menyenangkan dan berkarisma, namun kadang
berlebihan. Maka Wood menyarakankan kepada si pemberi pengaruh supaya
mengurangi kecepatan berjalannya, pelajari lagi gerakan tubuh dan
antusiasme diri sendiri dari waktu ke waktu.
"Ketahuilah situasi saat Anda berjalan. Perlukah saat itu "menunjukkan diri" atau tidak," kata dia.
4. Si Pendukung
Berjalan dengan kecepatan sedang
dengan postur yang santai. Langkahnya halus, tidak cepat, gesturnya
ringan dan tidak berlebihan. Orang akan berpikir ia orang yang fokus
terhadap tugas. Namun sesekali ia perlu menunjukkan dirinya pada orang.
Wood mengatakan, si pendukung perlu berjalan sedikit lebih cepat dan
katakan pada diri sendiri tujuan dari berjalan.
Tapi kalo menurut saya penilaian seseorang jangan dari luar saja, setuju ?
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar