PROPOSAL PENELITIAN RESPIRATORY RATE
NAMA
: Reza Dwi Saputro
KELAS
: 3KA07
NPM
: 16111044
MATAKULIAH
: Bahasa Indonesia
DOSEN
:
Sangsang Sangabakti
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013/2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum kita masuk pada topic
pembahasan, sebelumnya kita harus mengetahui apa pengertian dari respirasi. Respirasi
adalah proses umum dimana organisma mengambil energi bebas dalam lingkungannya
dengan mengoksidasi substrat organik. Untuk mencapai hasil tersebut, organisma
tingkat tinggi memakan berbagai bahan makanan dan mengubah menjadi molekul
sederhana melalui proses pencernaan dan molekul yang terbentuk masuk dalam
sel-sel yang selanjutnya mengalami oksidasi dengan bantuan sejumlah molekul
oksigen yang berasal dari sitem pernapasan. Produk dari oksidasi (CO2 dan H2O)
dikeluarkan oleh sel ke dalam lingkungannya (Sonjaya, 2008).
Mekanisme pernapasan diatur dan
dikendalikan oleh dua faktor utama yaitu, kimiawi dan pengendalian oleh
saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat pernapasan yang terletak di
dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls
yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernapasan- yaitu otot diafragma
dan otot interkostalis.
B. Rumusan masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam
penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis
mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Apa pengertian
Respiratory Rate?
2. Apa tujuan
penghitungan pernafasan?
3. Faktor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhi kecepatan bernafas?
4. Apa saja yang
perlu diperhatikan dalam pernafasan?
5. Apa sajakah
gangguan dari pernafasan?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian dari Respiratory Rate
- Untuk mengetahui tujuan penghitungan pernafasan
- Untuk mengetahui factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi RR
- Untuk mengetahui bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pernafasan
- Untuk mengetahui beberapa gangguan pernafasan
D. Manfaat
- Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Respiratory Rate
- Mahasiswa mengetahui tujuan perhitungan pernafasan
- Mahasiswa mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi RR
- Mahasiswa mengetahui beberapa gangguan dari pernafasan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Respiratory Rate (RR)
Menghitung
pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit. Nilai
pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk mengetahui fungsi
system pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dalam paru dan pengaturan asam-basa.
Mekanisme
pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama yaitu kimiawi
danpengendalian oleh saraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat
pernapasan yang terletak di dalam medula oblongata. Dan kalau dirangsang maka
pusat itu mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot
pernapasan, yaitu otot diafragma dan otot interkostalis.
Pengendalian
oleh saraf. Pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medula
oblongata yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernapasan. Melalui beberapa
radix saraf servikalis impuls ini diantarkan ke diafragma oleh saraf
frenikus dan di bagian yang lebih rendah pada sumsum belakang, impulsnya
berjalan dari daerah torax melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot
interkostalis.
Impuls ini
menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan interkostal yang kecepatan
kira-kira lima belas kali setiap menit.Kecepatan pernapasan pada wanita lebih
tinggi daripada pria. Kalau bernapas secara normal maka ekspirasi akan menyusul
inspirasi, dan kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat.
Pada bayi yang sakit urutan ini ada kalanya terbalik danurutannya menjadi :
inspirasi-istirahat-ekspirasi. Hal ini disebut pernapasan terbalik.
2.2 Tujuan penghitungan pernafasan:
- Mengetahui keadaan umum pasien/TTV pasien
- Mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam satu (1) menit
- Membantu menegakkan diagnose
- Untuk mengetahui RR normal menurut usia
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kecepatan Bernafas:
- Usia
Secara normal
keceptan berbeda. Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu
paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki
dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi
dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi
terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk
oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola
napas.
- Suhu
Sebagai respon
terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan
mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh
akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan
meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh
darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan
kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
- Gaya Hidup
Aktifitas dan
latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung,
demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada
tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
·
Status
Kesehatan
Pada orang
yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem
kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel
tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek
sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler
yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa
oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas
tersebut ke dan dari sel.
- Narkotika
Narkotika
seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi
pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik
analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
- Jenis Kelamin
Kecepatan pernafasan pada laki-laki dan perempuan memiliki
kecepatan pernafasan yang berbeda. Kecepatan pernapasan pada wanita lebih
tinggi daripada pria.
- Ketinggian
Ketinggian
mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga makin
sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang pada
daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga kedalaman
pernapasan yang meningkat.
- Polusi Udara
Dengan adanya
polusi udara, kecepatan pernapasan kita terganggu. Bernapas menjadi lebih
menyesakkan sehingga kecepatan pernapasan menurun, jumlah oksigen yang dihisap
menurun, kita pun menjadi lemas.
- Olah Raga
Olahraga meningkatkan frekuensi dan kedalaman untuk memenuhi
kebutuhan tubuh dan menambah oksigen.
- Nyeri Akut
Sebagai akibat stimulasi simpatik sehingga meningkatkan
frekuensi dan kedalaman pernafasan. Klien dapat menghambat pergerakkan dada
bila ada nyeri pada area dada.
- Keadaan emosi atau psikis
Emosi, rasa takut dan sakit misalnya, menyebabkan impuls yang
merangsang pusat pernapasan dan menimbulkan penghirupan udara secara kuat.
2.4 Yang perlu diperhatikan dalam
pernafasan
1. Frekuensi Pernafasan
Normal
· BBLR :
40-60 x/menit
· 1-11
bulan :
30 x/menit
· 2
tahun :
25 x/menit
· 4-12
tahun :
19-23 x/menit
· 14-18
th :
16-18 x/menit
· Wanita
Dewasa : 18-20 x/menit
· Laki-laki
Dewasa : 16-18 x/menit
· Orang
tua 50 th : 14-16 x/menit
· Orang
tua 70 th : 12-14 x/menit
2. Irama pernafasan
Keteraturan inspirasi dan ekspirasi pernafasan yang normal.
Irama pernafasan menggambarkan teratur atau tidaknya pernafasan.
Perbandingan antara frekuensi nafas dengan nadi. 1 : 4.
Perbandingan antara frekuensi nafas dengan nadi. 1 : 4.
3. Kedalaman
Dikaji dengan mengobservasi derajat penyimpangan atau
gerakan dinding dada.
4. Karakter dan Sifat
Pada orang yang normal saat inspirasi dan ekspirasi tidak
bersuara, pada orang yang abnormal dalam bernafas bersuara.
Whezzing (mengi) : secara relative nadanya tinggi, dengan
kualitas merintih. Bila terjadi penyempitan saluran pernafasan.
Ronkhi : Nada rendah, dengan kualitas mendengkur. Dapat
disebabkan karena penumpukan secret.
2.5 Gangguan Pernafasan
Ada beberapa macam gangguan pada pernafasan :
1. Takhipnoe : frekuensi
pernafasan teratur namun cepat secara tidak normal.
Keadaan ini fisiologis terjadi peningkatan pengeluaran tenaga, ketegangan/ emosi.
Keadaan ini fisiologis terjadi peningkatan pengeluaran tenaga, ketegangan/ emosi.
2. Patologis : Gejala
yang menyertai demam penyakit paru dan jantung (>24x/mnt )
Bradipnoe :Frekuensi Pernafasan teratur namun lambat secara
tidak normal.
BAB 3
METODELOGI
A. Tempat dan
waktu penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lab Bidan Gunadarma
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan dilakukan 23,Desember
2013
B. Metode Penelitian:
a. Persiapan Lingkungan
1. Tutup pintu, jendela,
gorden
2. Beri penerangan yang
cukup
3. Atur posisi pasien
(supine/duduk)
b. Persiapan Pasien
1. Beri penjelasan
tentang tujuan, manfaat dan kerugian
2. Jelaskan
langkah-langkah dari prosedur
c. Tindakan
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Pengkajian Respiratory
Rate
- Lihat
dan observasi naik-turunnya dinding dada atau rasakan gerakan naik-turunnya
dinding dada dengan meletakkan telapak tangan pada dinding dada
- Observasi
siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi)
- Jika
siklus teratur. Hitung selama 30 detik hasilnya kalikan 2
- Jika
siklus tidak teratur hitung selama 1 menit penuh (untuk bayi harus dihitung
selama 1 menit penuh)
- Dengan
stetoskop (mendengar suara nafas langsung) =
Þ Letakkan/ pasang stetoskop pada
salah satu lobus paru-paru, dengarkan suara nafas dan hitung siklus nafasnya 30
detik, hasilnya dikalikan 2 jika nafasnya teratur, dan selama 1 menit jika
nafas tidak teratur.
– Sementara
menghitung, perhatikan kedalaman pernafasan dan juga pola nafasnya.
4. Rapikan pasien,
kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
5. Rapikan peralatan
6. Lepas sarung tangan
dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
7. Cuci tangan
d. Evaluasi
- Hasil
tindakan
- Sampaikan
pada klien hasil pemeriksaan
- Tanyakan
perasaan klien saat tindakan
e. Dokumentasi
- Waktu
tindakan (Hari, Tanggal, Jam)
- Hasil
pemeriksaan
-
Identitas pelaksana dan Tanda Tangan
C. INTRUMENT PENELITIAN
1. Jam tangan (dengan
jarum detik)
2. Sarung tangan bersih
3. Stetoskop (untuk
mengkaji RR dengan mendengarkan suara nafas)
4. Larutan klorin 0,5 %
5. Alat tulis
D. Teknik Analisis Data
Dalam
penelitian ini kegiatan analisis data dilakukan dengan pengorganisasian data,
membaca data secara berulang sampai peneliti menemukan data-data yang sesuai
dengan apa yang diteliti. Selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan
memberikan berbagai keterangan secara logika. Langkah terakhir, peneliti
menuliskan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan.
BAB 4
A. Hasil pengamatan
No
|
Nama oranng
|
Kegiatan
|
Fekuensi pernapasan permenit
|
1
|
Orang I
|
Santai
|
15 / menit
|
2
|
Orang II
|
Lari kecil
|
34 / menit
|
3
|
Orang III
|
Naik turun
|
37 / menit
|
B. Pembahasan
Dari hasil
percobaan ini didapatkan hasil pada orang I, proses kegiatan dilakukan dengan
kegiatan yang santai seperti orang normal pada biasanya dan tidak melakuna
aktifitas, setelah itu kami menghitung frekuensi pernapasaan yang didapat dari
orang I yaitu 15 kali pernapaasan dalam 1 menit,
Kemudian
percobaan kedua dilakukan oleh model orang II, dengan melakukan aktifitas lari
– lari kecil mengelilingi lapangan/sekolah. Pada saat melakukan aktivitas frekuensi
pernapasan meningkat karena tubuh memerlukan banyak oksigen untuk melakukan
pembakaran dalam tubuh untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk
beraktivitas, setelah 1 menit kami menghitung frekuensi pernapaasan
orang II tersebut, dalam 1 menit frekuensi pernapasan orang II mencapai 34 kali
pernapasan.
Yang terakhir
yaitu percobaan naik turun tangga yang dilakukan oleh model orang III,
percobaan ini dilakukan hanya jalan menaiki/turun tangga saja, tdk disertai
dengan lari kecil. Kemudian setelah 1 menit usai kami mecatatat frekuesi
pernapasaan nya, Dalam 1 menit orang III mempunyai prekuensi pernapasan 37 kali
pernapasaan. Hal ini disebabkan karena tubuh memerlukan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran dalam
tubuh untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk beraktivitas,
semakin besar aktifitas nya maka semakin banyak pula oksigen yang diperlukan
untuk proses pembakaran.
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menghitung pernafasan yaitu menghitung jumlah pernafasan
dalam satu menit. Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator
untuk mengetahui fungsi system pernafasan yang terdiri dari mempertahankan
pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan asam-basa.
Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi daripada pria.
Kalau bernapas secara normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi, dan
kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi-ekspirasi-istirahat.
1.2 Saran
1
. Bagi Penyusun
Dapat menambah
pengetahuan serta menerapkannya dalam kasus nyata
2 . Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai lahan kepustakaan
tentang cara penghitungan RR
3
. Bagi Pasien
Pasien mendapatkab Asuhan
Keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan dan penyakitnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan (
akses :http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/faktor-yang-mempengaruhi-kecepatan.html 9/04/2011)
Anonim. 2010. Proses Respirasi Dan Termoregulasi
(akses :http://imamabror.wordpress.com/2010/03/24/proses-respirasi-dan-termoregulasi/#comment-39 9/04/2011)
Oryza, Sativa. 2010. Bagaimana Tubuh Melakukan
Regulasi (akses : http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2010/02/bagaimana-tubuh-melakukan-regulasi.html,9/04/2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar